07 02 2025

Sepanjang 2024, Kilang Pertamina Produksi MFO LS sebanyak 14,5 Juta Barel

Jakarta, 7 Februari 2025 - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengukuhkan dirinya sebagai produsen produk Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan. Salah satunya melalui produk Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS). Tercatat 4 kilang yang dikelola KPI yang memiliki kemampuan menghasilkan produk MFO LS yaitu Kilang Dumai, Kilang Balikpapan, Kilang Plaju dan Kilang Cilacap.

"Marine Fuel Oil Low Sulphur atau bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur yang rendah merupakan jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan. Produk ini tentu lebih ramah lingkungan karena memiliki kandungan sulphur yang rendah," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen.

Hermansyah menjelaskan produk MFO LS semakin memiliki pasar khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut. Standar ini dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO) pada 2020. Standar baru IMO ini kemudian dituangkan dalam Keputusan Dirjen Migas No. 0179.K/DJM.S/2019 yang menyatakan pemenuhan pembatasan kadar sulfur pada bahan bakar jenis MFO dimulai efektif sejak 1 Januari 2020.

"Sepanjang tahun 2024, KPI mampu memproduksi MFO LS sebanyak 14,5 juta barel. Dari total produksi tersebut, sekitar 50% nya diproduksi dari Kilang Dumai," jelas Hermansyah.

Produk MFO LS pertama kali di produksi Kilang Dumai pada tahun 2020. Pada awalnya produk tersebut digunakan untuk keperluan pengisian bahan bakar kapal yang bersandar di jetty Kilang Dumai. Proses untuk melahirkan produk MFO LS memang memerlukan waktu. 

Persiapan produksi produk MFO LS dimulai sejak Juli 2019. Serangkaian proses mulai simulasi tertulis, analisis laboratorium hingga percobaan lapangan telah dilaksanakan hingga akhirnya diluncurkan di Februari 2020

Setelah Kilang Dumai, pada Maret 2022 Kilang Plaju juga memproduksi MFO LS. "Pada bulan Mei tahun 2024, sumber produksi kini bertambah dengan kemampuan Kilang Cilacap memproduksi MFO LS. Lifting Perdana telah dilakukan melalui Kapal MT Bloom sebanyak 200 ribu barrel," kata Hermansyah.

Dengan adanya 4 kilang yang mampu memproduksi MFO LS, tentunya akan semakin memperkuat rantai pasok ketersediaan produk tersebut. Hal ini menurut Hermansyah tentunya akan amenjadi keunggulanaa akompetitif perusahaan.

"Dengan kemampuan produksi di 4 kilang milik KPI, tentunya akan semakin menjamin kepastian ketersediaan produk," tutup Hermansyah.

Sebagai informasi, MFO LS bukanlah satu-satunya produk BBM rendah sulphur yang dihasilkan KPI. Beberapa waktu yang lalu, KPI juga telah memperkenalkan produk BBM jenis gasoil setara Euro 5 dengan merek Diesel X. Produk ini dihasilkan dari Kilang Balongan.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimiaaa berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.


© Copyright 2024 | PT Kilang Pertamina Internasional. All Rights Reserved. Privacy Policy